Tanggal 8 Agustus nanti akan ada hajatan demokrasi lagi yaitu pilihan gubenur DKI Jakarta...
( foto comot sana sini )
Maunya antusias tapi calonnya kurang resep semua... blangko aza deh, biarin dibilangin GolPut ... golongan pengecut daripada memilih sesuatu yang tidak sesuai dengan hati nurani. Lebih baik itu kan daripada GolBek... golongan bebek, ikut milih karena yang laen banyakan milih si itu, Halah!.
1 Juni lalu, Pak Foke mengumumkan secara resmi kalo dia didukung belasan partai yang kalo ditotal kira2 berkekuatan 62% suara dari 100%... Udah ada feeling pasti setelah ini akan ada manuver. Bener aza esok harinya terdengar kabar Bpk. Sarwono mengundurkan diri... berita mengejutkan setelah tempo ari umbul2nya mejeng, mundur katanya karena dikhianati partai2 pendukungnya... saya denger berita abis bangun tidur langsung mikir..." Ga gablek duit pasti...." *kejem tapi bener dari kacamata awam saya lihat Bpk. Sarwono emang kalah secara financial dari kontestan2 lain*.... membuat umbul2, biaya2 kampanye itu bukan seperak dua perak... kantongnya sapa yang mau dirogoh lah wong yang dukung dia partai2 biasa yang suaranya aza belom sama untuk mendukung dia atau emang statement pedes soal ogah bersanding ama si oneng bikin hilang selera ke dia.
Melihat arus partai pendukung foke dan manuver2 parpol, saya seorang pengamat politik kelas warung kopi menilai, Politik tak ubahnya sama dengan bisnis... dengan kekuatan Bapak foke seperti itu, cukup riskan rasanya buat partai manapun untuk berinvestasi pada Sarwono, sesuatu yang dipastikan tidak akan gol, mereka lupa alasan pertama mereka memilih Bapak Sarwono sebagai calon.. kesuksesan Bapak Sarwono terpilih sebagai anggota DPD dan iming2 slogan warga pintar milihnya Sarwono.. busyet. Pointnya partai zaman sekarang hanya memilih yang pasti2 aza, ngeluarin duit banyak sementara yang dilawan orang kuat diatas kertas dan financial, ya repot lah.
Bapak Foke sendiri disebut sebagai orang yang berpengalaman *tak terkecuali Bang Ali sadikin juga bilang Foke pintar* tapi kenyataannya, Saya lihat dia acara gubenur kita di Jak-TV dia melempem. Menjawab program apa yang bakal dilaksanakan mbulet... memaparkan visinya berlika-liku... aaaah complicated. Sepanjang acara saya ga mengerti apa yang dibicarakan karena dia bicara dengan keragu2an. Gubenur dengan sikap ragu ragu Halah!.
Saat Effendi Ghozali membahas soal calon independen dalam satu diskusi yang memunculkan mengenai calon inpenden, ndalalah Bapak Sarwano dan pasangan mencalonkan diri sebagai calon independen. Bukan merendahkan Bapak Sarwono tapi ini masalah barang dagangan dia yang sama ama yang lain. Warga sudah jenuh dengan janji2 surga terlebih warga sudah cukup pintar untuk dibodohi, menjual barang dagangan yang sama hanya akan membuat dia terlihat berkualitas sama dengan yang lain terlepas orang bilang dia jujur. Pemaparan visi dan misi tidak mampu menyentuh rakyat secara langsung... ingin perbaikan dan ingin perubahan, ga usah dia warga emang pengen itu semua. Tapi kok ya ga ada kejelasan dan inovasi apa gitu, paling ga dia memunculkan satu program kerja dia yang utama sehingga rakyat tidak seperti membeli kucing dalam karung dan karungnya ya kok sama dengan calon lainnya *Jakarta Berubah!*, cukup pilih program utama ga usah memberikan visi dan misi yang super, yang bikin warga bertanya... emang mampu??
Mengenai calon lain, Bapak Adang yang diusung dari partai bersih*katanya*... sudah mulai dari 1 tahun lalu mensosialisasikan diri dari pertandingan sepak bola dengan piala Adang Dhorojatun, perebutan piala atas namanya, yang belom jelas jasa2nya... busyeeet busyeeet narsis amat. Kalo mau nulis piala wakapolri si sah2 aza tapi piala adang dorojatun sekali lagi busyeeet. Inikah yang disebut calon dari partai bersih tapi sudah mencuri start kampanye, tak terhitung berapa jumlah stiker wajahnya dengan slogan benahi jakarta diangkot2 dan bus hiks... sama dengan Foke mencuri start lewat reklame bebas narkobanya... pliiiiis cara seperti itu bener2 memuakkan banget, kalo saya bilang NORAK DAN KAMPUNGAN!!.. NJELEEEI.ssst kenapa PKS pilih dia, dia kan belom bebas audit kasus alkom dan jarkom?? *hanya Tuhan yang tahu* Calon gubenur ada bau2 korupsinya...heeeem.
Pak Agum Gumelar, tak ada konflik2 khusus mengenai calon yang satu ini, cuman kalo mau berburuk sangka... cukup kwatir juga ya dengan gubenur yang berbisnis... baru jadi calon wapres aza bisnisnya dah maju banget apalagi jadi penguasa Jakarta ... tapi sekali lagi ini pikiran kotor dari saya yang suka baca novel2 erotis.... hahaha.
Mengapa saya jadi menjelek2kan semua calon ya... karena saya emang ga sreg dengan semua calonnnya, mereka saya nilai kurang idealis. Terlalu banyak kepentingan yang bermain dan setiap calon bunyinya sama. Saya cuman berharap yang jadi gubenur ya harus lebih baik dari Sutiyoso, dia ini sosok kuat, tahan bantingan dan tahu bagaimana memerankan tokoh gubenur... ga percaya liat kehebatan dia, wong Jakarta kelelep bulan Februari kemaren dan pasar2 tradisional masih kemproh2 *ga sebagus Solo*, tapi Jakarta masih bisa ngegondol Adipura... alamaaaak, hebat kan sebelom goodbye Sutiyoso memberikan peninggalan yang terbaik yaitu Adipura ...*ngomong 2 siapa juri Adipura si.. bukan apa sekedar mau tanya berapa harga entu piala...* :D.
Selamat berpesta pada tanggal 8 Agustus nanti... kalo saya ikut pesta itu kalo lagi tidaksadar aza or muncul calon baru yang muda dan idealis....