Bagaimana mungkin saya mengkaitkan Magdalene Laundry yang berada di Irlandia dengan IPDN di Jatinangor .... Itu karena saya melihat persamaan kegiatan2 dan sistem yang berlaku di IPDN dan Magdalene Laundry ... Keduanya berlokasi tertutup dan untouchable freely dengan masyarakat, Keduanya menerapkan satu nilai disiplin dan ketaatan mutlak terpusat pada orang tertentu ; Mother Superior dan Senior ini yang memicu tindakan sewenang-wenang dan seenak udel, Keduanya menguncang masyarakat karena masyarakat menaruh harapan dan keyakinan cukup besar, Keduanya mendoktrin penghuninya sehingga sedikit sekali korban yang mengaku walau sudah terlihat jelas kebobrokan sistemnya, Keduanya salah dan dikutuk namun tidak pernah dimintai maaf secara formal; dari Vatican untuk masyarakat Irlandia dan dari pemerintah Indonesia untuk masyarakat Indonesia sebagai penanggung jawab tertinggi, selanjutnya keduanya mengikat penghuninya dengan keyakinan kuat dan jaminan mantab, bahwa hidup mereka akan lebih baik, mereka bebas dari dosa yang telah diperbuat sementara lembaga yang satunya lagi memastikan hidup terhormat dan tidak perlu cari kerja.
Tapi diantara persamaan terdapat juga perbedaan antara lain, waktu berdirinya Magdalene lebih dari 150 tahun lamanya sementara IPDN kurang dari 20 tahun, Trus Magdalene Laundry terbongkar oleh orang luar yaitu pihak real estate yang membeli lahan Magdalene Laundry dan tidak sengaja mendapati 155 tengkorak dan tulang belulang yang terkubur tanpa nisan sementara IPDN terbongkar karena kekesatriaan Bapak Inu Kencana mengungkapkan kebenaran yang mana Bapak Inu adalah dosen IPDN nota bene orang dalam....
Lihat gambaran keadaan keduanya...
Magdalene Asylums sebelum terbakar dengan tembok tinggi mengelilinginya
IPDN tentu dengan tembok tinggi yang mengelilingnya
Contoh kegiatan keduanya
Kegiatan rutin di Magdalene Asylum dari pukul 05:00 ~ 19:00 kasihan ya.
Kegiatan di IPDN lihat kaosnya "IPDN" apa gunanya rolling seperti itu ya, ternyata memang tidak ada perubahan.
( ke empat foto boleh dapet dari browsing di internet ... emang tidak baik tanpa izin tapi semuanya sudah dipublish )Tahun 1996 Institusi Magdalene Laundry resmi di bubarkan atau kira-kira 3 tahun setelah penemuan tengkorak dan tulang belulang, selama kurun waktu itu ... pemutar balikkan fakta dan segala macam denial didengungkan pengelola Magdalene Laundry namun tetep saja tak mampu memadamkan api yang sudah terlanjur membumbung tinggi... setelah penutupan Institusi itu masyarakat baru mendapat kesaksian yg dipaparkan alumnus Magdalene Laundry... akan kah IPDN bernasib sama dengan Magdalene?? dibubarkan setelah itu kita mendapat kesaksian valid or hari2 mendatang kita mendapat kesaksian valid untuk kemudian IPDN dibubarkan who knows. IPDN telah menerapkan kekerasan selama menjadi STPDN sehingga diganjar harus berubah sistem dan nama menjadi IPDN setelah praja Alm. Wahyu Hidayat tewas digarap seniornya tapi setelah 4 tahun or tepatnya tahun ini Praja Alm. Cliff Muntu tewas... janji apalagi yang mereka katakan?? yakin kah Cliff yang terakhir padahal mereka mengatakan hal yang sama ketika Wahyu?? Bagaimana dengan pelaku pembunuh Wahyu yg ternyata masih bebas namun ketika kasus ini mereka ditangkap2in semua, pertanyaan besar untuk IPDN ... dan tetap kebisuan menjadi trade mark mereka...
Dapatkah IPDN dibubarkan?? kliatannya cukup sulit membubarkan IPDN karena Pemerintah itu bermanajemen anget2 tai ayam kl ndak di grasa grusu or diancem ya no action... masyarakatnya sendiri lemah menekan karena penyakit lupa yang terlanjur akut, terlebih sekarang ada kasus maia dan ahmad dhani halah ... pasti lupa deh.
* Catt. Magdalene Laundry nama lain dari Magdalene Asylum, Film The Magdalene Sister adalah gambaran ringan karena faktanya jauh lebih sadis menurut keterengan para alumnus Magdalene...