Diakuinya Karya seni mampu menyeberangi perbedaan 2 negara itu benar adanya, tapi satu yang tak pernah disadari pemilik account kuseman yang menulis artikel diatas. Bahwa semua kesukaan seseorang atas seni tertentu dipengaruhi oleh masalah selera. Soal selera dan seni tak ada hubungannya dengan percarturan politik satu negara atau kondisi perekonomian. Sepintar apapun satu manusia tak akan mampu mengatur selera, karena ada bermacam-macam hal yang mempengaruhi selera seseorang dan belom tentu satu individu sama dengan yang lain itu yang harusnya dipahami.
Saya bingung dengan landasan kusemann berpikir, Kriteria apa ya Lagu Indonesia dibilang Sampah?? saya tidak mau mereka-reka karena saya juga ga terlalu pintar untuk nyambung ke dasar pikiran kuseman. Kalo lagu Indonesia dibilang sampah terus lagu mereka itu disebut apa ya??, ga perlu di jawab, faktanya sesuatu yang kuseman sebut sampah ternyata lebih disukai titik. Kalo dikira Pemusik Indonesia hanya ingin mengeruk keuntungan lewat sampahnya, apa lagu dari pemusik lain diluar malaysia pantas disebut sampah juga, karena mereka mengais rejeki di malaysia wooow pleasee de, kan tahu ga cuman Indonesia aza yang markir produk "sampahnya" disana. Dah jelas kliatan kusemann hanya cemburu.... tau cemburu, cemburu itu alias iri alias sirik bin dengki tapi kenapa??... karena mungkin sudah dari sananya tertanam slogan "malaysia lebih dari Indonesia".... jadi ketika orang Indonesia lebih dari malaysia dia kayak kebakaran jenggot aza. Ga paham rumus selera pak ciiik ... kamu suka kamu beli, kamu ga suka kalopun yang nyanyi seorang bintang ya tetep ga dibeli.
Apa nama kuseman itu seorang tokoh musik yang tahu kualitas musik... kalau dilihat si bukan, karena kalo dia tokoh musik dia akan memberikan penilaian musikalitas bukan sekedar memprovokasi dengan bilang sampah.... tau apa arti sampah??. So 100% tulisan kuseman adalah tulisan orang kebakaran jenggot karena lagu yang dijualnya ga laku, di kampungnya dia sendiri. Jadi tulisannya demi faktor bisnis juga... tega ya memprovokasi demi wang.
Mata bisa siwer kalo dah ketutupan iri, bahkan "Bengawan Solo" dari Pak Gesang dianggap sudah bebas dari keIndonesiaan... hohoho tau Bengawan Solo dimana ga??, itu kan bukan Bandar Sibegawan, jadi lepas dari keIndonesiaannya mana?? nonsenselah... dan lagu "Melati di Tapal Batas" coba tengok tu lirik Bekasi tu dimana, Pak Ismail Marzuki ini dikenal sebagai pemusik sekaligus sorang pejuang kemerdekaan Bangsa Indonesia dan lagu2 Ismail Marzuki adalah dedikasi terhadap gambaran perjuangan rakyat Indonesia dalam melawan penjajah kok bisa2nya disebut lepas dari keIndonesiaan, pleasee kalo tulis sesuatu fakta dong. Ga ngeri apa menulis sesuatu yang ga proposional, jadi tajuk lagi ... tempatkan semua pada tempatnya ga usah memuji karya seseorang kalo ga mampu menghargai apa yang menjadi sumber inspirasi beliau.
Selamat Ulang Tahun Alm. Ismail Marzuki, (11 Mei)
Kalau hanya untuk menyadarkan kaum muda malaysia, ya sadarkan dengan baik dan benar bukan mencemoh dan koar koer tanpa dasar penilaian musikalitas yang jelas pada lagu bangsa lain. Kita di Indonesia ga pernah tu ribut waktu Iklim booming disini, kita ga mencemoh waktu Isabela-nya Search membumi disini, bahkan disini Siti Nurhaliza juga jadi kesayangan dan Raihan kita terima dengan tangan terbuka ... kalau mau mematok tolak ukur kesuksesan coba intropeksi dari nama2 diatas mengapa mereka bisa diminati disana dan disini.
Satu aza pesannya Cemohan2 yang tendensius dan mengobarkan semangat nasionalis, ga akan mampu merubah kondisi... BUKTIKAN DENGAN KARYA!!! itu yang benar.
Tapi by the way bussway.... saya curiga pak cik kuseman masih sensi dengan pernyataan Pak Oglobin pakar sastra Rusia yang membandingkan sastra Malaysia dan Indonesia "Indonesia Sastra orang kota, Malaysia sastra orang udik" hohoho sastra udik gitu looo... apa statement orang Rusia itu dijadikan motovasi membuat Lagu Indonesia Lagu sampah... pleaseee deee, kan dah 2 lebaran lalu di ucapinnya, masak masi sensi aza.... BUKTIKAN DENGAN KARYA!!!
* Saya tulis ini kesel, bukan kata2 lagu Indonesia lagu sampah tapi tulisan dia yang bilang
" Ini antara lagu-lagu Melayu nyanyian dan ciptaan karyawan Indonesia yang membebaskan diri dari keindonesiaan" * WTF mangsut looo, apa Indonesia itu sesuatu yang jelek.... aku culek juga matanya kalo didepan ku persis. Dan satu lagi yang bikin sensi, malaysia dah mematenkan soto betawi sebagai aset makanan tradisional mereka.... padahal kan kita duluan.
No comments:
Post a Comment